Halo brother, melanjutkan tulisan saya sebelumnya untuk title “All About
Singapore”. Di negara yang luas wilayahnya relatif kecil ini, sama sekali tidak
ada sumber daya alam yang bisa menjadi pendapatan nasional di negara tersebut. Namun
begitu negara
tersebut memiliki industri berbasis SDA sehingga membuat negara tersebut maju
dan rata-rata pendapatan per kapita warganya mencapai US$ 48. 595 per orang per
tahun. Sementara Indonesia, yang merupakan negara kaya SDA, rata-rata
pendapatan per kapita warganya hanya US$ 3.452 per orang per tahun. Artinya
pendapatan perkapita Singapura kurang lebih 13 kali lipat dari rata-rata
pendapatan per kapita Indonesia. Singapura mendapatkan pasokan bahan baku SDA
semuanya dari impor. Pasokan bahan baku tersebut pemerintah Singapura
benar-benar membangun segala infrastruktur untuk memajukan industri olahan
sehingga menghasilkan nilai tambah. Dampaknya tentu ekonomi negara tersebut
maju, bahkan dibandingkan negara di Asia yang impor SDA, GDP ( Gross Domestic
Product ) Singapura mencapai US$ 48.595 per kapita. Indonesia yang memiliki
sumber daya alam sendiri bahkan harus ekspor, GDP nya hanya US$ 3.452 per
kapita atas dasar itulah Pemerintah sangat ingin bahan baku mentah atau SDA nya
sendiri diolah sendiri dimaksimalkan sendiri sehingga industri bebasis SDA
dalam negeri bisa berkembang pesat.
Dari
pendapatan diatas, akan dihitung perkembangannya dari tahun ke tahun sehingga
dapat disusunlah APBN di negara tersebut. Di indonesia sendiri APBN ini akan di
alokasikan untuk belanja kementerian Negara/lembaga, subsidi, pembayaran utang
bunga, transfer ke daerah, dana desa dan dana lainnya. Singapura adalah negara
yang mengutamakan sektor perdagangan dan sangat bergantung pada ekspor dan
impor. Barang
ekspor utama di Singapura berada di sektor elektronik, bahan kimia, dan jasa.
Hal itu memungkingkan untuk membeli sumber daya alam dan barang mentah yang
tidak ia miliki. Industri di Singapura dapat dikatakan mengandalkan konsep
perantara perdagangan dengan membeli barang-barang mentah dan menyempurnakannya
untuk diekspor kembali.
Transformasi
Singapura menjadi sebuah metropolis benar – benar menarik minat internasional,
menarik investor global. Pemerintah negara ini tidak pernah bermain – main
dalam menetapkan kebijakan sehingga untuk merealisasikan berbagai proyek selalu
bisa mencapai target maksimal, seperti di Changi Aiport, kawasan wisata dan
bisnis di Marina Bay dan pada tahun 2018 proyek transportasi masal kereta
penghubung antara Singapura dan Malaysia akan terwujud. Berbagai kemudahan
berinvestasi untuk warga negara asing tidak terlalu sulit di dapat, semua di
buat transparan maka peluang para investor mendapatkan banyak keuntungan
terbuka. Pelayanan medis di negara ini di kenal sangat di rekomendasikan,
sering kali warga Indonesia memilih mendapatkan perawatan kesehatan di rumah
sakit Mount Elizabeth dan Thomson Medical Centre, kebutuhan tempat tinggal bagi
para anggota keluarga yang mengantar atau menjaga menjadi pemicu bisnis
property juga beranjak naik, jangan heran bila beberapa tahun belakangan ini investasi
asing di perumahan real estate dan real estate komersial di Singapura telah
meningkat secara signifikan. Hal ini juga berkat Pemerintah Singapura yang
tidak pernah kehabisan ide untuk menarik minat wisatawan asing dengan memunculkan
berbagai macam inovasi salah satunya tentang paket harga, transportasi Bus dan
kereta MRT, kunjungan wahana wisata seperti : Jurong Bird Park, Night Safari,
River Safari, Singapore Zoo dan event – event yang menarik.
Referensi From :