Keberhasilan suatu
organisasi baik besar maupun kecil bukan semata-mata ditentukan oleh sumber
daya alam yang tersedia, tetapi lebih banyak ditentukan oleh kualitas sumber
daya manusia yang berperan merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan
organisasi yang bersangkutan.
Sumber Daya Manusia (SDM)
dalam literatur diberi pula dengan istilah Personnel, Kepegawaian Tenaga Kerja
atau Personalia. Keempat istilah itu sama artinya yaitu: “keseluruhan orang
yang bekerja pada suatu organisasi” (perusahaan atau lembaga). Tekanan utama
terhadap sumber daya manusia adalah agar para manajer dapat memelihara hubungan
kerja yang baik dengan bawahan dan agar setiap individu mau berusaha member
kontribusi yang terbaik dalam pelaksanaan tugas masing-masing demi tercapainya
tujuan organisasi sebagai keseluruhan.
Pengelolaan SDM bersifat
unik: Manusia merupakan sumber utama
dalam menjalankan organisasi / perusahaan / bisnis, karena fungsi manusia
sebagai pelaku, pengelola dan sebagai pelaksana dalam proses produksi dalam
bisnis . Kunci dasar dalam mempertahankan bisnis adalah bagaimana manusia yang
ada dalam organisasi memiliki kemampuan bekerja.
SDM memiliki ciri khas yang
berbeda dengan sumber daya yang lain, memiliki sifat unik yaitu sifat manusia
yang berbeda-beda satu dengan yang lain, memiliki pola pikir bukan benda mati.
Kekhususan inilah yang menyebabkan perlu adanya perhatian yang spesifik
terhadap sumber daya ini. Mengelola manusia tidak semudah mengelola benda mati
yang dapat diletakkan , diatur sedemikian rupa sesuai kehendak manajer. Manusia
perlu diperlakukan sebagai manusia seutuhnya dengan berbagai cara supaya
masing-masing individu tersebut mau dan mampu melaksanakan pekerjaan, aturan
dan perintah yang ada dalam organisasi tanpa menimbulkan dampak yang merugikan
perusahaan maupun individu sebagai karyawan dalam perusahaan.
Pegadaan karyawan hendaknya
memperhatikan analisis pekerjaan, uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan,
persyaratan pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengayaan pekerjaan, perluasan
pekerjaan dan penyederhanaan pekerjaan.
Analisis pekerjaan adalah
menganalisis untuk mendesain pekerjaan apa yang harus dikerjakan, bagaimana
mengerjakannya, dan mengapa pekerjaan itu harus dilakukan.
Uraian pekerjaan adalah
informasi tertulis yang menguraikan tugas dan tanggung jawab, kondisi
pekerjaan, hubungan pekerjaan, dan aspek-aspek pekerjaan suatu jabatan tertentu
dalam organisasi.
Spesifikasi pekerjaan
adalah uraian persyaratan kualitas minimum orang yang bisa diterima agar dapat
menjalankan satu jabatan dengan baik dan kompeten. Spesifikasi memberikan
informasi mengenai hal-hal: Tingkat pendidikan pekerja, Jenis kelamin pekerja,
keadaan fisik pekerja, pengetahuan dan kecakapan pekerja, batas umur pekerja,
nikah atau belum, minat pekerja, emosi dan temperamen pekerja, pengalaman
pekerja.
Persyaratan pekerjaan
adalah persyaratan-persyaratan jabatan tentang keterampilan yang dikehedaki,
juga alat-alat yang diperlukan .
Evaluasi pekerjaan adalah
penilaian berat-ringannya pekerjaan, mudah-sukarnya pekerjaan, besar kecilnya
resiko pekerjaan, pemberian nama pekerjaan, pemberian peringkat , harga atau
gaji suatu pekerjaan.
Perluasan dan pengayaan
pekerjaan, perluasan pekejaan adalah memperbanyak tugas atau pekerjaan kepada
seseorang karyawan dalam jabatannya untuk
meningkatkan variasi pekerjaan dan mengurangi pekerjaan yang sifatnya
membosankan. Pengayaan pekerjaan adalah perluasan pekerjaan dan tanggung jawab
secara vertikal yang akan dikerjakan pejabat dalam jabatannya untuk memberikan
kepuasan bagi pengembangan pribadimya.
Penyederhanaan pekerjaan
adalah penggunaan logika untuk mencari penggunaan yang paling ekonomis dari
usaha manusia, materi, mesin-mesin , waktu dan ruangan agar cara-cara yang
paling baik dan paling mudah dalam pelaksanaan pekerjaan.
Langkah-langkah pengadaan
karyawan: Peramalan kebutuhan tenaga kerja, penarikan, seleksi, penempatan ,
orientasi dan induksi karyawan.
Peramalan kebutuhan
tenagakerja diperlukan agar kebutuhan tenaga kerja dimasa depan sesuai dengan
kebutuhan dan beban pekerjaan. Peramalan didasarkan faktor internal dan
eksternal, misalnya jumlah produksi, ramalan usaha, perluasan perusahaan,
perkembangan teknologi, tingkat permintaan dan penawaran tenaga kerja,
perencanaan karier pegawai.
Penarikan adalah usaha
mencari dan memikat para calon tenaga kerja agar mau melamar lowongan kerja
yang ada pada suatu perusahaan. Sumber penarikan ada dua yakni sumber internal
dan sumber eksternal. Sumber internal
karyawan yang akan mengisi lowongan diambil dari dalam perusahaan,
sumber eksternal karyawan yang akan
mengisi lowongan jabatan diambil dari luar perusahaan.
Seleksi adalah proses
ketika calon karyawan dibagi dua yaitu yang akan diterima dan yang ditolak. Seleksi
dilaksanakan dengan metode kerja yang jelas dan sistematis, berorientasi kepada
prestasi kerja, berorientasi kepada kebutuhan riil karyawan, berdasar analisis
pekerjaan dan berpedoman kepada undang-undang perburuhan. Kualifikasi seleksi
meliputi: Umur, keahlian, kesehatan fisik, pendidikan, jenis kelamin, tampang,
bakat, temperamen, karakter dan kepribadian, pengalaman kerja, kerjasama,
kejujuran.kedisiplinan, inisiatif dan kreativitas.
Penempatan karyawan
merupakan tindak lanjut dari seleksi, yaitu menempatkan calon karyawan yang
diterima pada jabatan/pekerjaan yang membutuhkannya dan sekaligus mendelgasikan
authority kepada orang tersebut.
Orientasi atau perkenalan
bagi setiap karyawan baru dilaksanakan untuk menyatakan bahwa mereka
betul-betul diterima dengan tangan terbuka menjadi karyawan yang akan
bekerjasama dengan karyawan lain pada perusahaan.
Induksi karyawan adalah kegiatan untuk
mengubah perilaku karyawan baru supaya menyesuaikan diri dengan tata tertib
perusahaan.
Daftar Pustaka :
H. Malayu
SP Hasibuan, 2003, Manajemen Sumberdaya Manusia, Jakarta, Bumi Aksara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar