Senin, 26 Januari 2015

2015 HARGA RUMAH SEDERHANA NAIK





Meskipun pemerintah era Jokowi JK saat ini sudah menurunkan harga bahan bakar minyak ( BBM ), ini bukan berarti harga properti otomatis akan ikut turun. Justru sebaliknya, harga rumah akan semakin menanjak. Hal ini disebabkan oleh beberapa komponen biaya yang sudah terlanjur naik ketika harga BBM naik pada November 2014. Contohnya biaya yang terlanjur naik menyusul naiknya BBM saat itu. Ini sangatlah lumrah terjadi di Indonesia, karena masyarakat Indonesia terutama pelaku bisnis akan sangat mudah menaikkan tarif jasa atau barang dagangnya dengan berdalih BBM yang naik, tetapi akan sangat sulit menurunkan kembali padahal BBM sudah turun lagi.

Apalagi, harga BBM yang saat ini ditetapkan masih sangat mungkin berubah menyesuaikan harga minyak dunia yang ada. Kondisi inilah yang membuat para pengembang perumahan tak berani ambil resiko menurunkan harga jual rumah. Bahkan, harga rumah sederhana bisa bertambah mahal 5%-10% di tahun ini. Kenaikan ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Adapun selain harga BBM yang masih bisa berubah kapanpun, faktor lain yang menyebabkan naiknya harga rumah sederhana adalah karena pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar US serta suku bunga yang tinggi. Seperti diketahui pemerintah berencana menghapus  kredit pemilikan rumah ( KPR ) subsidi untuk rumah tapak mulai 31 Maret 2015. Setelah itu masyarakat tidak lagi bisa menikmati fasilitas tersebut.

http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQILNeUi9DbMF5MqlVv9srWFaPJ-LfEy8F_3VjVad7YglfADHDN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar